Candi Brahu
23.57
Candi Brahu dibangun dengan gaya dan kultur Budha, didirikan abad 15 Masehi. Pendapat lain, candi ini berusia jauh lebih tua ketimbang candi lain di sekitar Trowulan. Menurut buku Bagus Arwana, kata Brahu berasal dari kata Wanaru atau Warahu. Nama ini didapat dari sebutan sebuah bangunan suci seperti disebutkan dalam prasasti Alasantan, yang ditemukan tak jauh dari candi brahu. Dalam prasasti yang ditulis Mpu Sendok pada tahun 861 Saka atau 9 September 939, Candi Brahu merupakan tempat pembakaran (krematorium) jenazah raja-raja Brawijaya. Anehnya dalam penelitian, tak ada satu pakarpun yang berhasil menemukan bekas abu mayat dalam bilik candi. Lebih lebih setelah ada pemugaran candi yang dilakukan pada tahun 1990 hingga 1995.
Masih dalam komplek situs Kerajaan Majapahit di Trowulan, tak jauh dari Candi Gentong yang masih dipugar S 07.54401 E 112.37789, anda bisa berkunjung di kawasan Candi Brahu. Letaknya di dukuh jamu mente, desa bejijong, atau sekitar 2 kilometer dari jalan raya mojokerto jombang. Candi yang dibangun dari batu bata merah ini, dibangun di atas sebidang tanah menghadap ke arah barat dan berukuran panjang sekitar 22,5 m, dengan lebar 18 m, dan punya ketinggian 20 meter.
Mengutip buku Mengenal Peninggalan Majapahit di Daerah Trowulan oleh Drs IG Bagus Arwana, dulu di sekitar candi ini banyak terdapat candi candi kecil yang sebagian sudah runtuh, seperti candi muteran, candi gedung, candi tengah, dan candi gentong. Saat penggalian dilakukan di sekitar candi, banyak ditemukan benda benda kuno macam alat alat upacara keagamaan dari logam, perhiasan dari emas, arca dan lain lainnya.
Masih dalam komplek situs Kerajaan Majapahit di Trowulan, tak jauh dari Candi Gentong yang masih dipugar S 07.54401 E 112.37789, anda bisa berkunjung di kawasan Candi Brahu. Letaknya di dukuh jamu mente, desa bejijong, atau sekitar 2 kilometer dari jalan raya mojokerto jombang. Candi yang dibangun dari batu bata merah ini, dibangun di atas sebidang tanah menghadap ke arah barat dan berukuran panjang sekitar 22,5 m, dengan lebar 18 m, dan punya ketinggian 20 meter.
Mengutip buku Mengenal Peninggalan Majapahit di Daerah Trowulan oleh Drs IG Bagus Arwana, dulu di sekitar candi ini banyak terdapat candi candi kecil yang sebagian sudah runtuh, seperti candi muteran, candi gedung, candi tengah, dan candi gentong. Saat penggalian dilakukan di sekitar candi, banyak ditemukan benda benda kuno macam alat alat upacara keagamaan dari logam, perhiasan dari emas, arca dan lain lainnya.
lebih baek ada beginian buaat ingetin kita ma sejarah kabupaten kita tercinta
lumayan gila abizzzzzzzz n kreatif. jarang banget looo anak muda yang peduli dengan peninggalan sejarah bangsa. paling2 lokasinya buat pacaran
tingkatkan prestasimu!!!!!untuk sejarah dan blog ini
amat sangat cinta..............
kok gtu sech blogX,,,
lngkapiin dunk,,
lumayan keren tentang blog sejarah itu mazzzz
ajibb banget ce blog tentang sejarah itu/???????? ngikut dongss
oke juga bloggernya.............
heheheh jok lali coment bloggerqwh yoooo..........
Mosok se.........